1upaya pengendalian alih fungsi lahan sawah untuk pelestarian subak dan keberlanjutan pertanian di bali dr. I Wayan Budiasa, SP., MP Dosen Fakultas P Author: Widyawati Atmadja

› Utama›Subak dan Petani Mendesak... OlehAloysius Budi Kurniawan 3 menit baca KOMPAS/HERU SRI KUMORO Petani beraktivitas di sawahnya yang berundak dengan sitem pengairan subak di Tegalalang, Ubud, Bali. Subak merupakan tradisi asli dari budaya masyarakat KOMPAS — Sejak 2012, UNESCO telah menetapkan subak sebagai situs warisan dunia. Namun demikian, kelestarian lahan persawahan berbasis filosofi tri hita karana itu makin terancam akibat alih fungsi fungsi lahan di Provinsi Bali tak bisa dielakkan karena para petani mengalami dilema antara tetap melestarikan subak dan desakan memenuhi kebutuan ekonomi sehari-hari. “Begitu sudah ditetapkan sebagai warisan dunia, seluruh masyarakat pemilik lahan dan pemerintah daerah setempat semestinya taat untuk menjaga kawasan subak yang ada. Pemda setempat harus bersedia menyediakan APBD untuk pelestarian,” ucap Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadjamuddin Ramly, Senin 8/4/2019, di yang diakui UNESCO seluas hektar dengan kawasan penunjangnya mencapai hektar, meliputi 17 subak di mana 14 di antaranya berada di Kabupaten Tabanan dan 3 lainnya di Kabupaten Gianyar. Di Bali, secara keseluruhan masih ada subak dengan total luas mencapai sisa lahan pertanian bersistem subak yang tinggal di kisaran hektar tersebut, setiap tahun rata-rata ada 750 hektar area sawah yang beralih fungsi. Jika upaya pelestarian tak dilakukan, maka luas kawasan subak terus-menerus menyusut dan pengakuan subak sebagai warisan dunia terancam dicabut oleh sisa lahan pertanian bersistem subak yang tinggal di kisaran hektar tersebut, setiap tahun rata-rata ada 750 hektar area sawah yang beralih Tempat persembahan sesaji terlihat di kawasan Subak Pulagan, Kelurahan Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali, Kamis 22/9. Subak Pulagan merupakan salah satu subak yang diakui UNESCO sebagai situs warisan kebutuhan Salah satu ketua subak di Bali mengungkapkan, kebanyakan lahan persawahan di Tabanan berkurang karena pembangunan. “Kami rakyat kecil ingin sesuai aturan tetapi akhirnya mentah’ di tengah jalan karena terdesak kebutuhan,” tahun terakhir, para petani di Tabanan memang telah menerima insentif dari Pemkab Tabanan berupa keringanan pajak. Namun demikian, insentif tersebut tidak banyak membantu kebutuhan ekonomi para perekonomian petani berbanding terbalik dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali. Tahun 2014, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke kawasan subak Jatiluwih, Tabanan mencapai dia, dilihat dari tingginya kunjungan wisatawan, semestinya para petani subak mendapatkan insentif dari penjualan tiket untuk menunjang kesejahteraan subak. “Kalau dapat 40 persen atau 45 persen dari dana tiket yang masuk, kami mungkin bisa bernafas,” dari tingginya kunjungan wisatawan, semestinya para petani subak mendapatkan insentif dari penjualan tiket untuk menunjang kesejahteraan Pusat Penelitian Subak Universitas Udayana, Bali, Prof I Wayan Windia mengatakan, subak hanya bisa dilestarikan apabila petani sejahtera. Karena itu, seperti harapan UNESCO, semestinya kesejahteraan para petani subak diperhatikan.“Insentif yang harus diberikan kepada para petani subak, antara lain bebaskan mereka dari pajak bumi dan bangunan 100 persen, mereka juga harus dididik berkoperasi dan mengembangkan industri pengolahan kelas rumah tangga, dijamin irigasinya, dan dipastikan agar harga produksi mereka dibeli lebih tinggi di atas harga pasar. Saya mengusulkan harga gabah petani dibeli pemerintah lebih tinggi Rp 200 per kilogram di atas harga pasar,” kata di situs warisan duniaUntuk memfasilitas kunjungan wisatawan ke Jatiluwih, pengelola Daerah Tujuan Wisata Jatiluwih bekerja sama dengan salah satu operator transportasi udara di Bali membangun helipad di tengah sawah di dalam kawasan situs warisan dunia subak Jatiluwih. Mendengar laporan pembangunan helipad ini, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid kemudian mengirimkan surat desakan kepada Pemkab Tabanan untuk segera menghentikan pengoperasian helipad menambahkan, keberadaan helipad di tengah-tengah persawahan merusak tanaman padi dan lahan sawah pada saat ada helikopter mendarat. Selain itu, pembangunan helipad juga menggunakan lahan sawah di kawasan warisan dunia yang seharusnya diatur terlebih dulu pemanfaatannya dalam perencanaan detail kawasan.“Detail perencanaan kawasan ini yang selama ini belum ada. Seharusnya semua pembangunan di sana harus ditunda terlebih dulu sebelum disepakati perencanaan detail kawasan oleh semua pemangku kepentingan,” kata Windia.

24. Upaya Pelestarian Budaya Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun 11 dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu sendiri.
Top 1 Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan - Neliti. LIHAT SEMUA Jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah Bali untuk melestarikan subak. Top 1 Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan - Neliti. Table of Contents Show Top 1 Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan - NelitiTop 2 Jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah Bali untuk melestarikan ...Top 3 Cara Pelestarian Subak Di Bali PDF - ScribdTop 4 Top 10 jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah bali untuk ...Top 5 Melestarikan Subak sebagai Warisan Dunia - 6 Memperkuat Budaya Subak Upaya Mensejahterakan MasyarakatTop 7 Bagaimana usaha yang dilakukan Pemuda Bali dalam ... - BrainlyTop 8 Quizzzzzzzz jawab ya yang bener jangan ngasal Jelaskan mengenai ...Top 9 Pariwisata sebagai Wahana Pelestarian Subak, dan ... - OJS UnudTop 10 Analisis Kelestarian Subak Pasca Ditetapkan Menjadi Warisan ... Top 1 Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan - Neliti Pengarang - 182 Peringkat Hasil pencarian yang cocok oleh W SUDARTA Dirujuk 3 kali — Upaya pelestarian subak di Bali sudah lama menjadi wacana para pemerhati ... pemerintah dan swasta juga sangat diperlukan dalam membantu melestarikan subak,. ... Top 2 Jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah Bali untuk melestarikan ... Pengarang - 179 Peringkat Ringkasan LIHAT SEMUA Jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah Bali untuk melestarikan subak Struktur Organisasi Subak. Pengurus [Prajuru] Subak terdiri dari.Top 1 Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan - Neliti Pengarang - Peringkat 182Hasil pencarian yang cocokoleh W SUDARTA Dirujuk 5 kali — Upaya pelestarian subak di Bali sudah lama menjadi wacana para pemerhati ... pemerintah dan swasta juga sangat diperlukan dalam membantu melestarikan subak,.. Top 2 Quizzzzzzzz jawab ya y Hasil pencarian yang cocok Museum Subak — Top 3 Sistem irigasi Subak Bali, Indonesia, metode pengairan sawah… Top 4 Cara Pelestarian Subak Di Bali PDF - Scribd; Top 5 ... ... Top 3 Cara Pelestarian Subak Di Bali PDF - Scribd Pengarang - 117 Peringkat Hasil pencarian yang cocok Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pelestarian subak. di Bali, yaitu melalui Green Tourism. Membatasi alih fungsi lahan. ... Top 4 Top 10 jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah bali untuk ... Pengarang - 181 Peringkat Ringkasan Struktur Organisasi Subak. Pengurus Prajuru Subak terdiri dari.Top 1 Upaya Pelestarian Subak di Perkotaan - NelitiPengarang - Peringkat182Hasil pencarian yang cocokoleh W SUDARTA Dirujuk 5 kali — Upaya pelestarian subak di Bali sudah lama menjadi wacana para pemerhati ... pemerintah dan swasta juga sangat diperlukan dalam membantu melestarikan subak,..Top 2 Quizzzzzzzz jawab ya yang bener jangan ngasal Jelaskan mengenai ...Pengarang - Peringkat103Ring Hasil pencarian yang cocok Top 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengelolaan Subak sebagai . — B. Peran Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam Melestarikan Nilai-nilai. ... ... Top 5 Melestarikan Subak sebagai Warisan Dunia - Pengarang - 122 Peringkat Ringkasan Sistem Subak merupakan bagian dari sistem pertanian tradisional. Bentang lahan subak yang telah bertahan sejak berabad silam adalah wujud warisan budaya yang senantiasa hidup di Pulau Bali. Namun, kerisauan ahli pertanian dari Universitas Udayana atas kondisi alih lahan pertanian yang mengacam eksistensi area persawahan subak di Bali, sangat bisa dipahami. Apalagi, sawah dengan sistem subak telah menjadi Warisan Dunia. Kita patut berbangga bahwa subak telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia. Dam Hasil pencarian yang cocok 2 Mei 2019 — Sistem Subak merupakan bagian dari sistem pertanian tradisional. ... yang pernah lama tinggal di Bali, kami juga berharap pemerintah daerah ... ... Top 6 Memperkuat Budaya Subak Upaya Mensejahterakan Masyarakat Pengarang - 153 Peringkat Ringkasan Dr Gede Sedana, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali semakin mendorong pembangunan yang memihak kepada masyarakat, khususnya melalui lembaga desa adat. Bahkan, Gubernur Bali telah mencanangkan bahwa akan memberikan bantuan dana sebesar Rp 300 juta untuk setiap desa adat pada tahun 2020.. “Kondisi ini secara nyata telah menunjukkan adanya komitmen yang sangat tinggi dari Gubernur untuk terus meningkatkan upayanya di dalam memperbaiki tingkat kesejahteraan warga masyaraka Hasil pencarian yang cocok 21 Nov 2019 — Dr Gede Sedana, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali semakin mendorong pembangunan yang memihak kepada masyarakat, ... ... Top 7 Bagaimana usaha yang dilakukan Pemuda Bali dalam ... - Brainly Pengarang - 98 Peringkat Ringkasan . nama benda depannya u​ . sebutkan aspek persamaan dan perbedaan dari Indonesia dan Agama!​ Analisalah apa yang dimaksud dengan pernyataan “ semua pekerjaan itu mulia selama pekerjaan tersebut bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain”???!?. … !​ apa syarat permukaan bumi disebut sebagai ruang geografis​ . sebutkan bab-bab 'Sejarah' IPS semester 1 dan 2 kelas 10!​ . Qzaman logam dibagi menjadi tiga zaman yaitu​ . S Hasil pencarian yang cocok Subak merupakan salah satu bentuk implementasi kebudayaan lokal di bidang pertanian. Pada dasarnya, sistem ini menggunakan pertanian yang ... ... Top 8 Quizzzzzzzz jawab ya yang bener jangan ngasal Jelaskan mengenai ... Pengarang - 103 Peringkat Ringkasan . Tulis kan langkah menemukan arti kata KBBI cetak! ​ . bikin,pidato tentang menjaga pandangan,klo ada dalil nya atau haditsnya tlng di latin in dan artinya jga​ . ceritakan dalam bentuk paragraf!bagaimana penanaman pendidikan karakter di rumah?​ . QUIZZTuliskan ide pokok dalam paragraf 1 paragraf 2 paragraf 3 paragraf 4 paragraf 5​ . QUUIZ bajasa Indonesia[tex]lihat \ fotonya \ yah[/tex]​ . Anita memiliki banyak sahabat pena, hobinya Hasil pencarian yang cocok Jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah Bali untuk melestarikan subak! Apa yang dimaksud organisasi? Jelaskan tujuan adanya peraturan ... ... Top 9 Pariwisata sebagai Wahana Pelestarian Subak, dan ... - OJS Unud Pengarang - 135 Peringkat Hasil pencarian yang cocok oleh IG Pitana Dirujuk 8 kali — Subak merupakan salah satu pilar penyangga kebudayaan. Bali ... laju pertumbuhan ekonomi daerah Bali, mendorong upaya ... dan pemerintah daerah Bali. ... Top 10 Analisis Kelestarian Subak Pasca Ditetapkan Menjadi Warisan ... Pengarang - 156 Peringkat Hasil pencarian yang cocok oleh M Mas' ad 2019 Dirujuk 1 kali — lahan di wilayah pertanian subak, meningkatkan perhatian pemerintah ... mengenai pentingnya subak bagi kebudayaan Bali kepada masyarakat maupun wisatawan. ...
PeraturanDaerah Propinsi Bali No. 6 Tahun 1986, yang mengatur tentang kedudukan, fungsi dan peranan Desa adat sebagai kesatuan masyarakat Hukum Adat di Propinsi Daerah Bali. Kelembagaan Desa adat bersifat permanen dilandasi oleh Tri Hita Karana. Pengertian Desa adat mencakup dua hal, yaitu : (1) Desa adatnya sendiri sebagai suatu › Generasi muda berperan penting dalam pelestarian subak, yang menjadi warisan budaya dunia di Bali. Subak juga terancam minimnya perhatian dan minat kalangan usia muda terjun ke pertanian. OlehCOKORDA YUDISTIRA M PUTRA 4 menit baca KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa berdiri, kanan meninjau aktivitas generasi muda di Jero Tumbuk, Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem, saat menghadiri acara penutupan Bali International Field School for Subak BIFSS atau Sekolah Lapangan Internasional tentang Pelestarian Subak di Bali, Senin 13/12/2012. Turut mendampingi, di antaranya, Kepala BIFSS 2021, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia BPPI, Catrini Pratihari Kubontubuh berdiri, tengah.KARANGASEM, KOMPAS — Generasi muda berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan subak sebagai warisan budaya dan tradisi yang sarat nilai kearifan lokal. Selain derasnya alih fungsi lahan dan persaingan pasokan air, keberadaan subak sebagai sistem tata kelola irigasi tradisional di Bali semakin terancam karena minimnya perhatian dan minat kalangan muda terjun ke sektor pertanian, termasuk subak, juga sekretaris tim penyusunan proposal warisan budaya dunia WBD subak, I Wayan Windia, mengatakan, eksistensi subak di Bali mengalami tekanan dan ancaman dari berbagai sisi. Subak sebagai warisan budaya yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-11 Masehi tergerus jumlah dan luas lahannya. ”Subak termarjinalisasi. Lahan sawah banyak dialihfungsikan akibat hegemoni kapitalisme,” kata Windia, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Wira Bhakti Denpasar ketika ditemui di Selat, Karangasem, Bali, Senin 13/12/2021.Senada Windia, Rektor Universitas Dwijendra Denpasar I Gede Sedana, mengatakan, subak di Bali menghadapi tantangan yang kompleks. Regenerasi petani minim, sementara petani krama warga subak menua, pasokan air yang terbatas, dan derasnya alih fungsi lahan sawah menjadi persoalan selain masih adanya pelabelan petani miskin. Sedikit generasi usia muda yang memperhatikan pertanian. ”Pertanian perlu dibantu, dilindungi, dan diperbaiki sehingga petani makmur,” kata Sedana di Karangasem, Senin 13/12/2021.Baca juga ”Kartu Kuning” Warisan Dunia di IndonesiaKOMPAS/COKORDA YUDISTIRA Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa menyerahkan sertifikat kepada perwakilan peserta Bali International Field School for Subak BIFSS atau Sekolah Lapangan Internasional tentang Pelestarian Subak di Bali dalam acara penutupan BIFSS di Jero Tumbuk, Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin 13/12/2012. Kepala BIFSS 2021, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Ketua Dewan Pimpinan Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia BPPI, Catrini Pratihari Kubontubuh kiri mendampingi Artha pakar subak itu ditemui dalam acara penutupan Bali International Field School for Subak BIFSS atau Sekolah Lapangan Internasional tentang Pelestarian Subak di Bali yang dilangsungkan di Desa Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, merupakan kegiatan sekolah lapangan yang diinisiasi dan difasilitasi Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia BPPI dan diselenggarakan bersama Yayasan Bali Kuna Santi dan Yayasan Arsari dalam upaya pelestarian pusaka budaya dunia, termasuk juga Polandia Bantu Budidaya Sistem Akuaponik di BaliBIFSS tahun ketujuh yang diselenggarakan sejak Sabtu 11/12/2021 sampai Senin 13/12/2021 diikuti 15 peserta secara langsung di luar jaringan/luring dan sejumlah peserta dari kalangan akademisi yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri, termasuk dari Jepang. Adapun ke-15 peserta secara luring itu tidak hanya dari Bali, namun juga dari luar daerah perlu dibantu, dilindungi, dan diperbaiki sehingga petani makmur SedanaDari siaran pers BPPI, Direktur Eksekutif BPPI M Hasbiansyah Zulfahri menyebutkan, BIFSS 2021 bertemakan “The Role of Youth in Building Sustainable and Resilient Subak”, atau peran generasi muda dalam kelestarian dan ketahanan subak, dan bertujuan menjadi wadah dan kesempatan bagi generasi muda untuk menjawab tantangan yang dihadapi YUDISTIRA Aktivitas petani di Desa Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, ketika didokumentasikan pada Senin 13/12/2021. Sistem tata kelola pertanian irigasi tradisional di Bali dikenal sebagai juga Subak dan Petani Mendesak DiselamatkanSementara itu, dalam konferensi pers secara virtual mengenai kajian pendahuluan tentang residu pestisida pada sayuran segar di Denpasar, Senin 13/12, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI Sudaryatmo menyebutkan, kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian juga dipengaruhi masih timpangnya pendapatan petani yang mempengaruhi kesejahteraan petani. “Secara eksisting, usia petani di Indonesia banyak di atas 40 tahun,” kata Sudaryatmo secara duniaAdapun subak di Bali diakui sebagai warisan budaya dunia WBD dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO sejak 2012. Secara fisik, subak adalah sistem irigasi pengairan sawah di Bali. Subak juga mengandung sistem budaya dan adat yang mencerminkan filosofi Tri Hita Karana atau hubungan selaras dan harmonis tiga sumber pokok kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat YUDISTIRA Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa berdiri memberikan sambutan dalam acara penutupan Bali International Field School for Subak BIFSS atau Sekolah Lapangan Internasional tentang Pelestarian Subak di Bali dalam acara penutupan BIFSS di Jero Tumbuk, Desa Selat, Kecamatan Selat, Karangasem, Senin 13/12/2012. Dalam acara penutupan BIFSS 2021 di Karangasem, Senin 13/12/2021, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa menyatakan, subak mencerminkan nilai kearifan lokal Bali. Artha Dipa mengakui, keberadaan subak mengalami keterancaman, di antaranya terjadinya alih fungsi lahan sawah, ancaman gagal panen akibat serangan hama ataupun bencana alam, dan minimnya regenerasi juga Keberadaan Subak Bali Harus Dipertahankan”Peran aktif dari generasi muda diperlukan demi mempertahankan subak,” kata Artha Dipa ketika memberikan pidato sambutannya dalam acara penutupan BIFSS 2021.”Saya menyambut baik kegiatan Bali International Field School for Subak di Karangasem. Kegiatan ini akan memberi pengalaman baru dan pengenalan terhadap subak,” Kepala BIFSS 2021, yang juga Ketua Dewan Pimpinan BPPI, Catrini Pratihari Kubontubuh, BIFSS yang diinisasi mulai 2015 diadakan dengan tujuan memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai subak. Peserta dikenalkan dengan subak melalui pemaparan para ahli dan pengalaman langsung di lapangan sehingga memahami konsep subak sebagai manifestasi nilai Tri Hita lanjut, Artha Dipa menyatakan subak penting dilestarikan. Selain karena mengandung nilai budaya, tradisi, dan adat, subak juga penting demi menjamin ketahanan pangan karena pertanian merupakan sumber produksi pangan. ”Ke depannya, subak memerlukan pengembangan teknologi, tetapi tanpa menghilangkan roh subak sebagai kearifan lokal Bali,” Sri Kumoro Petani beraktivitas di sawah berundak dengan sitem pengairan subak di Tegalalang, Ubud, Bali.

SEJARAHBali berasal dari kata "Bal" dalam bahasa Sansekerta berarti "Kekuatan", dan "Bali" berarti "Pengorbanan" yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Supaya kita selalu siap untuk berkorban. Bali mempunyai 2 pahlawan nasional yang sangat berperan dalam mempertahankan daerahnya yaitu I Gusti Ngurah Rai dan I Gusti Ketut Jelantik.

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan sejumlah strategi untuk mengakselerasi pemulihan pariwisata di Bali."Pemerintah akan terus mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Namun kita harus pastikan bahwa angka penularan Covid-19 bisa terkendali dengan baik. PPKM skala mikro menunjukkan hasil awal yang cukup baik oleh karena itu kita akan terus tekan sehingga tidak ada kenaikan kasus," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dikutip dari keterangan resminya, Minggu 11/4/2021.Sebagai upaya pemulihan, dia mengatakan Pemerintah Provinsi Bali sudah mengajukan dana pinjaman lunak untuk pemulihan ekonomi di Bali terutama di sektor pariwisata mencapai Rp9,4 triliun."Saat ini soft loan sedang digodok dan dibahas di lintas k/l. Kita harapkan bisa mendapat titik terang dalam waktu dekat,” jelasnya. Selain itu para pelaku parekraf diakuinya membutuhkan restrukturisasi. Karena begitu Bali dibuka kembali pada Juni-Juli 2021, usaha-usaha tersebut dari segi supply site membutuhkan dana untuk beroperasi kembali terutama terkait dana bantuan baik dana restrukturisasi atau pinjaman itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemerintah terus berupaya mencari solusi untuk mendorong mobilitas dan konsumsi tanpa menyebabkan dampak pandemi Covid-19 semakin JugaPariwisata Bali Akan Dibuka Buat Wisman, Ini Kata Menparekraf Mudik Ditiadakan, Menparekraf Destinasi Wisata akan Penuh Di sisi lain, sektor industri termasuk pariwisata sudah lebih dari 1 tahun mengalami kontraksi yang cukup dalam."Saya menyadari, Bali adalah salah satu provinsi yang paling dalam pengaruhnya akibat pandemi ini. Jadi sesudah kita mendengar berbagai aspirasi dari pelaku usaha hotel, restoran, cafe, horeca, ini salah satu yang paling dahsyat terkena dari Covid-19. Hibah pariwisata 2020 se-provinsi Bali, di sini alokasinya Rp3,3 triliun untuk 101 daerah seluruh daerah. Untuk Bali sendiri Rp1,18 triliun untuk 9 kabupaten/kota," Mulyani menjelaskan bahwa pihaknya akan menggunakan instrumen Dana Alokasi Khusus DAK untuk mendukung sektor pariwisata agar segera bangkit dan pulih khususnya di Mulyani mengatakan pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK Nomor 32/ terkait skema penjaminan kredit modal aturan ini, pemerintah melonggarkan jaminan kredit untuk pelaku usaha yang mempekerjakan minimal 50 karyawan, dari batas sebelumnya minimal 300 karyawan."Jumlah pinjamannya pun diturunkan, lama pinjamannya diperpanjang menjadi 3 tahun, dan ini semua dikaitkan terutama banyak perusahaan di bidang hotel, akomodasi, restoran yang terkena dampak yang cukup besar," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Amanda Kusumawardhani Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Suastikajuga mengakui kini sedang mempersiapkan badan pengelola warisan budaya dunia yang nantinya bertugas melakukan evaluasi dalam upaya pelestarian Subak. Selain itu pemerintah provinsi Bali juga mempersiapkan insentif bagi masyarakat yang lahanya masuk dalam kawasan perlindungan lahan Subak.

Uploaded byrailguns159 0% found this document useful 0 votes2K views3 pagesDescriptionebookCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes2K views3 pagesCara Pelestarian Subak Di BaliUploaded byrailguns159 DescriptionebookFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Untukmemperkenalkan dan melestarikan Subak yang merupakan warisan budaya leluhur maka didirikanlah Museum Subak yang terletak di kabupaten Tabanan yang bertujuan untuk memperkenalkan pada generasi muda ataupun wisatawan tentang sistem irigasi tradisional yang dimiliki dan masih digunakan sampai sekarang oleh masyarakat petani di pulau dewata Bali.
Apa yang paling dikenal orang jika kita menyebut Bali? Selain pantainya yang indah, maka kultur budayanya yang kaya. Itu pula yang membuat Bali menjadi daerah tujuan wisata paling banyak dikunjungi di Indonesia, bahkan masuk 20 destinasi wisata terfavorit di dunia. Dunia pun turut mengakuinya. Google Doodle dalam edisi 29 Juni 2020 menampilkan gambar seorang petani tengah duduk di sebuah pondok, matanya mengarah ke hamparan sawah yang hijau. Disertai tagline “Merayakan Warisan Budaya, Subak”. Mengapa Subak dianggap menjadi warisan yang diakui oleh dunia? Sebagai sistem tradisional pengairan sawah yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali, Subak mengakomodasikan dinamika sosio-teknis masyarakat setempat. Sistem irigasi ini mencakup lahan-lahan di teras pegunungan untuk mengatur pengairan lahan persawahan. Kontur tanah pegunungan di Bali memang membuat irigasi sangat sulit, ditambah lagi dengan populasi yang padat. Maka sumber daya air harus dikelola dengan prinsip-prinsip keadilan, keterbukaan, harmoni dan kebersamaan, didistribusikan sesuai dengan kepentingan masyarakat. Dengan penggabungan semua unsur-unsur tersebut, petani Bali berhasil mengelola pertanian padi paling efisien di nusantara. Dilansir dari Historia, keterangan tertulis mengenai praktik bertani masyarakat Bali kali pertama ditemukan dalam Prasasti Sukawarna yang bertarikh 882 Çaka Era Çaka dimulai pada tahun 78 Masehi. Di dalam prasasti itu ada kata huma’, yang mana kala itu lazim digunakan untuk menyebut ladang berpindah. Kemudian pada Prasasti Trunyan yang bertarikh 891 Çaka, tertulis kata “serdanu” yang berarti kepala urusan air danau. Sejarah Subak Bali juga tercatat dalam Prasasti Bebetin 896 Çaka dan Prasasti Batuan 1022 Çaka. Pada dua prasasti itu dijelaskan ada kelompok pekerja khusus sawah di Bali, keahlian mereka adalah membuat terowongan air. Bukti-bukti arkeologis tersebut menunjukkan masyarakat Bali telah mengenal sebentuk cara mengelola irigasi pada sekitar abad ke-10. Dalam penyelenggaraan Sistem Subak, Pengurus Subak berpedoman pada hukum adat yang diwariskan oleh leluhur mereka. Hukum Adat Subak disusun berdasarkan ajaran Tri Hita Karana, diartikan sebagai “Tiga hal yang sebabkan kesejahteraan”. Ketiga penyebab kesejahteraan tersebut adalah hubungan harmonis manusia dengan Tuhan, hubungan harmonis dengan sesama manusia, dan hubungan harmonis antara manusia dengan alam dan lingkungannya. Baca juga Menikmati Kemewahan Sawah dan Refleksi Ancamannya di Jatiluwih Subak adalah warisan budaya Bali yang diakui oleh dunia. Sebagai adalah model pengaturan tradisional untuk pengairan lahan persawahan. Foto Anton Muhajir/Mongabay Indonesia Bagaimana Sistem Subak Bekerja Sistem Subak Bali bekerja dengan memakai metode irigasi kontinyu dan bergilir. Dalam Sistem Subak, para petani diorganisir dan dibagi dalam dua atau tiga kelompok persawahan. Setiap kelompok persawahan menerima distribusi air irigasi yang adil. Apabila wilayah subak di bagi dalam dua kelompok persawahan Kelompok I dan Kelompok II misalnya, maka pada musim hujan musim tanam pertama/MT I kedua kelompok menerima air irigasi. Sedangkan pada musim kemarau MT II, untuk kelompok I menanam padi dan kelompok II menanam palawija. Kemudian pada MT III, kelompok I menanam palawija dan kelompok II menanam padi. Itulah contoh praktik dari metode bergilir dalam bahasa setempat disebut nugel bumbung. Apabila persawahan dibagi dalam tiga kelompok maka pada musim hujan semua kelompok menerima air irigasi, tetapi pada musim kemarau kelompok hulu persawahan di bagian hulu berhak menerima air yang pertama, kemudian pada musim tanam selanjutnya digeser ke kelompok di bagian tengah, dan terakhir digeser kekelompok hilir. Secara total Bali memiliki sekitar penampung air dan antara 50 dan 400 petani mengelola persediaan air dari satu sumber air. Petani masih menanam padi tradisional Bali tanpa bantuan pupuk atau pestisida, di mana lansekap secara keseluruhan dianggap memiliki konotasi suci. Di dalam alam kosmos masyarakat Bali terdapat lima situs yang menampilkan komponen utama alam, agama, dan budaya yang saling berhubungan dari sistem tradisional, di mana sistem subak masih berfungsi penuh. Situs-situs tersebut adalah Kuil Air Tertinggi Pura Ulun Danu Batur di tepi Danau Batur yang danau kawahnya dianggap sebagai asal mula dari setiap mata air dan sungai. Kemudian Bentang Alam Subak di Daerah Aliran Sungai Pakerisan, sistem irigasi tertua yang diketahui di Bali. Ada pula Lanskap Catur Angga Batukaru dengan teras yang disebutkan dalam prasasti abad ke-10 menjadikannya salah satu yang tertua di Bali dan contoh utama arsitektur candi Bali klasik. Dan selanjutnya, Kuil Air Pura Taman Ayun, ini yang paling besar dan memiliki bentuk arsitektural yang unik. Properti ini sepenuhnya mencakup atribut-atribut utama dari sistem Subak dan dampak mendalam yang dimilikinya terhadap lanskap Bali. Proses-proses yang membentuk bentang alam, dalam bentuk pertanian irigasi bertingkat yang dikelola oleh sistem Subak, masih bertahan selama ribuan tahun. Daerah pertanian ditanami secara berkelanjutan oleh masyarakat setempat dan persediaan air mereka dikelola secara demokratis. Tak ayal, UNESCO sendiri telah memasukkan Subak sebagai salah satu warisan budaya dunia. Baca juga Nasib Jatiluwih setelah Menjadi Warisan Budaya Dunia Subak di Bali menghadapi banyak ancaman termasuk alih fungsi lahan dan rusaknya saluran irigasi. Foto Anton Muhajir/Mongabay Indonesia Tantangan Pelestarian Subak Subak dewasa ini memiliki tantangan yang berat. Sebagaimana masalah konservasi pada umumnya, yaitu pertumbuhan penduduk yang begitu pesat. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1980, julam penduduk Bali masih jiwa. Pada tahun 2000, penduduk Bali telah bertambah menjadi jiwa. Sensus terakhir di tahu 2010 menunjukkan penduduk bali telah mencapai jiwa. Dari pertumbuhan penduduk yang meningkat tajam ini tentu lahan per kapita kian menyempit. Selain itu masalah terkini dari keberlanjutan Warisan Budaya Dunia itu ialah adanya hal-hal baru yang lebih menjanjikan di mata masyarakat dibanting mengolah lahan pertanian, sehingga terjadilah alih fungsi lahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik terlihat bahwa luas lahan sawah di Bali sedikit demi sedikit kemudian mulai beralih fungsi dan menyusut. Pada tahun 2003, luas lahan sawah di Bali ada hektar menjadi hektar di tahun 2017. Luas lahan sawah banyak yang bertransformasi menjadi pemukiman, bangunan industri, dan tempat wisata, serta fungsi lain yang dianggap oleh masyarakat lebih menjanjikan dari sisi pendapatan Masih menurut data Badan Pusat Statistik, produksi padi di Bali pada 2019 diperkirakan sebesar ton Gabah Kering Giling GKG atau mengalami penurunan sebanyak ton sekitar 13,15 persen dibandingkan tahun 2018. Jika produksi padi pada tahun 2019 dikonversikan, produksi beras di Bali pada 2019 sebesar ton atau mengalami penurunan sebanyak ton atau 13,15 persen dibandingkan tahun 2018. Ketika lahan beralih fungsi, apalagi dengan penggunaan di luar pertanian, penggunaan sistem subak lambat-laun akan terkikis. Pemerintah harusnya mewujudkan kedaulatan pangan bukan sekedar visi dan misi belaka. Misi itu harus diaplikasikan dalam kebijakan yang pro terhadap petani, terutama yang menghasilkan bahan pangan kita ini. Petani harus sejahtera hidupnya, sehingga generasi-generasi muda tidak merasa malu untuk bercita-cita menjadi petani. * Tri Wahyuni, penulis adalah pemerhati masalah lingkungan hidup; Peneliti di Institute for Population and National Security. Artikel ini adalah opini penulis *** Foto utama Pengaturan tata ruang pertanian berupa terasering Subak mengikuti pola tanah yang membuatnya indah di Jatiluwih, Tabanan, Bali. Foto Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia Artikel yang diterbitkan oleh
1daExK.
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/295
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/37
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/172
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/166
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/299
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/218
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/495
  • v4hj5qm2sq.pages.dev/575
  • jelaskan mengenai upaya pemerintah daerah bali untuk melestarikan subak